Paslon Walkot Bandung
Nurul : Bete Kalau masuk Persimpangan Bisa 15 sampai 20 menit
Yosi : Akan beri Kemudahan Perijinan, Beri Ruang kepada Pelaku Ekonomi
Yana : Penegakkan hukum kepada pelaku Parkir liar dan siapkan bus pegawai
No 1 |
Mandalanews,- (Preanger).– Tiga kandidat untuk memperebutkan kursi nomor satu di Kota Bandung, hadir dalam acara diskusi public pasangan calon (Paslon) Walikota Bandung dengan tema Arah dan Kebijakan Ekonomi Kota Bandung untuk tahun 2018-2023 di Hotel Preanger Bandung.(26/5)
Walaupun disebut tiga pasangan, namun yang hadir berpasang hanya no 1 sedang nomor 2 dan 3 hanya seorang saja. Mungkin karena berbagai hal yang diutaran kedua paslon tersebut.
Suasana diskusi yang terbatas waktu karena menjelang magrib untuk berbuka puasa, tidak begitu tegang. Ketiga paslon hanya mengutarakan permasalahan yang dihadapi masyarakat kota Bandung, di antaranya tentang kemacetan dan perekonomian. Karena memang dari tema yang disodorkan penyelenggara Kadin Kota Bandung tentang perekonomian yang menyentuh masyarakat menengah ke bawah.
No 2 |
Paslon 1 Nurul Arifin mengetengahkan tentang PAD yang jauh dari target, namun tetap rencana akan membangun fasilitas umum terutama beberapa ruas jalan, jangan sampai setiap persimpangan harus menunggu 15 sampai 20 menit lebih akhirnya membuat bĂȘte, katanya. Menyinggung perekonomian rakyat, khususnya pasar tradisional akan direfitalisasi.
No 3 |
Paslon 2 Yossy berjanji akan mempermudah segala bentuk perijinan untuk pelaku ekonomi dan memberikan ruang. Terutama kepada masyarakat yang tidak mampu akan memberikan modal agar perekonomian masyarakat meningkat.
Paslon 3 Yana menjelaskan, bahwa fihaknya akan memberikan sanksi tegas untuk menegakkan hokum terutama kepada para pelaku parker liar, karena pendapatan dari perhubungan jauh dari target. Salah satu untuk menghindari kepadatan arus lalulintas, Yana berjanji akan menambah bus untuk umum dan menyedian bus untuk karyawan.
dampingi paslon |
Dari ketiga paslon tersebut, mendapat sorotan dari finalis khususnya bukan rencana dan rencana, tapi yang utama adalah bagaimana caranya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Sementara itu yang hadir dari KPU, para anggota dewan dari beberapa partai dan tokoh masyarakat juga para pengusaha.
Pelaksanaan diskusi yang berusaha mendatangkan para Paslon, cukup sukses, namun beberapa undangan yang akan memberikan masukkan serta permasalahan yang dihadapi masyarakat kota Bandung pada umumnya, terpkasa harus "kecewa" karena tidak ada kesempatan sehubungan waktu.
Ketua Kadin Kota Bandung Iwa Gartiwa sempat memberikan plakat kepada para Paslon, usai diskusi selesai.
Rencana diskusi diteruskan setelah berbuka puasa, batal karena para undangan setelah berbuka puasa meninggalkan tempat.
0 komentar:
Post a Comment